Thursday, March 29, 2012

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
KISAH PERJUANGAN SEORANG WANITA
 
 
 
 
 

Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya.

Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemoohan, karena telah melahirkan seorang bayi haram tanpa bapak. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Baby Love.



Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.

Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan.

Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin pada bulan Desember. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Tahun Baru untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.

Seorang Ibu Sedang Mengantarkan Anaknya ke Sekolah
Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.


Ibu Menangis
Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa permohonannya telah dikabulkan.

Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.

Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.

Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pensiun yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.

Pada tahun lampau beberapa hari sebelum Tahun Baru, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.

Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat itu tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dalam keadaan sakit.

Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: “Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!”

“Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Tahun Baru untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!” kata wanita tua itu.

“Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!” ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.

Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya “Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!”

Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.


Ibu yang Melahirkan Kita SemuaSeorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 365 hari dalam setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja “Mother’s Day” sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu.

Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah.

Renungkanlah: Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?

Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah meninggal, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.

When Mother prayed, she found sweet rest,
When Mother prayed, her soul was blest;
Her heart and mind on God were stayed,
And God was there when Mother prayed!
Our thanks, O God, for mothers
Who show, by word and deed,
Commitment to Thy will and plan
And Thy commandments heed.
A thousand men may build a city,
but it takes a mother to make a home.
No man is poor who has had a godly mother!

Siapapun Kita semua yang ada di dunia sekarang. baik itu seorang pelajar atau pejabat, baik seorang jendral maupun kopral, baik seorang mahasiswa ataupun taruna, baik itu seorang penjahat ataupun pelacur, baik itu seorang koruptor atau pun direktur, baik seorang menteri ataupun seorang presiden. Kita semua terlahir dari rahim ibu, ibu yang dengan tulus ikhlas mengandung merawat dan membesarkan kita hingga sekarang kita menjadi seperti ini. Coba saja kalo ibu kita tidak ikhlas mungkin kita sudah di aborsi. Ketika kecil kita sakit beliau merawat kita, ketika kita belum bisa berjalan, beliau menuntun kita, ketika kata belum terucap beliau membimbing kita. Siapapun ibu kita entah renta atau masih muda, entah masih bersama kita ataupun sudah tiada, mari kita ucapkan terima kasih pada beliau, mari kita kasihi beliau sebagaimana kita dulu beliau kasihi, Ya Tuhanku berikanlah tempat teramat istimewa bagi ibuku tersayang.

Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali … Sepenggal syair lagu itu benar-benar mengena pada sosok ibu asal AS ini. Wanita berusia 80 tahun itu selama berpuluh-puluh tahun merawat putrinya yang mengalami koma.
Sampai akhirnya ibu penuh kasih itu meninggal, mendahului putrinya yang hingga saat ini masih terbaring dalam koma berkepanjangan.
Kaye O’Bara menutup mata untuk selamanya di rumahnya di Miami Gardens, Florida. Kamar yang selama ini ditempatinya bersama putrinya, Edwarda sejak 1970 silam. Kaye meninggal dalam tidurnya. Dia telah bertahun-tahun menderita penyakit jantung.
Semasa hidupnya Kaye pernah berjanji tak akan pernah meninggalkan Edwarda yang ketika itu masih remaja. Janji itu dimulai sejak Edwarda jatuh koma akibat penyakit diabetesnya 38 tahun yang lampau.
“Kami kira dia akan hidup melampaui kami semua. Wanita itu begitu kuat,” kata keponakan Kaye, Pamela Burdgick seperti dilansir harian News.com.au.
Selama kurun waktu 38 tahun, kisah pengabdian Kaye kepada putrinya, Edwarda menarik simpati banyak orang. Para pengunjung yang jumlahnya tak terhitung lagi mendatangi rumah Kaye. Bahkan ada pula sebagian orang yang datang dari Jepang untuk ikut merayakan ulang tahun Edwarda.

Kisah Kaye telah dituangkan dalam buku laris karya Dr. Wayne Dyer yang berjudul A Promise Is A Promise: An Almost Unbelievable Story of a Mother’s Unconditional Love and What It Can Teach Us.
Edwarda, penderita diabetes, mengalami flu sebelum Natal 1969. Beberapa hari kemudian kondisinya memburuk dan orangtuanya, Kaye dan suaminya, Joe, membanya ke rumah sakit.
Beberapa saat sebelum Edwarda kehilangan kesadarannya, remaja putri itu sempat bertanya kepada ibunya: “Janji ibu tidak akan meninggalkan saya, janji ya?” Kaye pun berjanji tidak akan pernah meninggalkan anak perempuannya itu.
Itulah kata-kata terakhir yang disampaikan Kaye sebelum anaknya koma berkepanjangan. Dan Kaye menepati janjinya.

Kaye dengan teratur membalik tubuh putrinya tiap dua jam supaya tidak mengalami nyeri akibat berbaring terlalu lama. Kaye memberinya makan berupa campuran makanan bayi dan susu bubuk melalui tube, menyuntikkan insulin, memutar alunan musik, membacakan buku untuk Edwarda dan tak lelah berdoa di samping tempat tidur Edwarda supaya suatu hari nanti putrinya itu akan sadar kembali.
Bagi Kaye, mengurus putrinya itu bukanlah beban, melainkan berkat. Kaye sangat yakin, Edwarda akan terbangun. “Bagi saya, dia hampir sadar. Kadang-kadang saya merasa mendengar dia bicara: Ibu, saya baik-baik saja,” kata Kaye kepada media AS, Miami Herald beberapa waktu lalu.
Namun kini Kaye telah pergi untuk selamanya. Dia meninggalkan Edwarda yang masih terbaring koma entah sampai kapan. Adik Edwarda, Colleen O’Bara mengatakan, keluarga akan terus merawat Edwarda di rumah mereka. Sama seperti Kaye, Colleen juga yakin kakaknya itu akan sadar suatu hari nanti.
Suami Kaye, Joe mengalami serangan jantung pada tahun 1972 dan meninggal dunia empat tahun kemudian. Sejak itu, Kaye mengurus Edwarda dengan menggunakan tunjangan sosial dari pemerintah dan dana pensiun suaminya, ditambah lagi dengan sumbangan dari orang-orang.

Wanita-wanita Luar Biasa



Namanya Ummu Haritsah. Ia mendengar anaknya meninggal dalam perang Badar terkena panah liar. Sebagai seorang ibu, tentu masih ada rasa kehilangan dalam dirinya. Namun ini adalah sosok ibu yang berbeda. Ibu dan wanita yang luar biasa.

Ummu Haritsah tak puas dengan hanya berita itu. Ia pun datang menghadap Rasulullah. Bukan untuk memastikan anaknya benar-benar telah mati. Tetapi untuk mendapatkan jawaban, apakah kematian anaknya itu tergolong syahid hingga membawanya ke surga, atau justru kematian yang mengantarkan ke neraka.

"Wahai Rasulullah," tanya Ummu Haritsah begitu berhasil menghadap Nabi, "di manakah posisi Haritsah? Jika di surga, maka saya ridha atas kematiannya. Namun jika di neraka saya akan meratapinya agar siksanya diringankan."

"Wahai Ummu Haritsah," jawab sang Nabi penuh wibawa, "Sesungguhnya Haritsah anakmu berada di surga Firdaus."

Subhaanallah. Bukan hanya surga, tetapi surga Firdaus, surga tertinggi, surga terindah. Mendengar itu tenanglah Ummu Haritsah. Kini ia pulang ke rumah dengan senyum merekah dan kebahagiaan yang membuncah.

***

Wanita lainnya bernama Khansa. Khansa binti Amru. Meski wanita, ia ikut dalam barisan jihad melawan pasukan Persia dalam perang Qadisiah. Bersamanya, empat putranya juga turut serta dalam perang yang terkenal itu.

Khansa membakar semangat putra-putranya. Ia memeperingatkan mereka agar tak gentar, apapun yang terjadi.

"Kalian telah beragama Islam dengan tulus," katanya dengan nada orasi, "kalian mengikuti kaum Muslimin tanpa ada yang memaksa. Kalian berasal dari satu ibu dan satu ayah. Demi Allah, ayah kalian bukanlah orang yang lemah. Paman-paman kalian juga bukan orang yang lemah."

Semangat bertempur empat putra perindu surga demikian menggebu. Tanpa rasa takut mereka menyerbu. Pasukan Persia menyambut dengan perlawanan seru. Pedang beradu. Denting suara senjata memenuhi telinga. Lalu satu per satu empat putra Khansa gugur hingga tak tersisa.

Bukannya sedih atau meratap, dari lisan Khansa terdengar syukur terucap. "Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan kesyahidan mereka. Semoga kelak Allah mengumpulkan aku dengan mereka di surga."

***

Wanita-wanita luar biasa. Merekalah yang mampu mendidik putra-putrinya untuk berjihad membela agama. Merekalah yang menanamkan semangat berislam dan memperjuangkannya ke dalam jiwa buah hatinya.

Wanita-wanita luar biasa. Merekalah madrasah pertama yang mampu mengukir iman dalam hati anak-anaknya yang masih belia. Mencurahkan kasih sayang dan menumbuhkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka juga ikhlas melepas kepergian anak-anak tercinta ke medan juang, lahan jihad dan lapangan kehidupan.

Masihkah ada wanita-wanita luar biasa seperti Ummu Haritsah dan Khansa? Jawabnya, ada. Setiap zaman masih memungkinkan untuk melahirkan wanita-wanita seperti mereka. Asal kita tahu caranya dan mau mengadopsinya. Dan cara itu telah gamblang dibentangkan Allah dalam Al-Quran dan Rasulullah dalam sunnahnya. Manhaj Qur'ani dan manhaj Nabawi adalah jawabannya. Tarbiyah adalah kuncinya. Insya Allah

Kisah Seorang Wanita Biasa dengan Tekad Luar Biasa!



Mo cerita ttg seorang sahabat yang memilih untuk menikah muda, bukan karena alasan sudah hamil duluan, tetapi karena mereka merasa sama-sama sudah tidak dapat hidup berjauhan, sudah sama-sama merindukan untuk disatukan dalam ikatan pernikahan.
Kerinduan yang memuncak untuk bersanding sebagai suami istri mengalahkan kenyataan yang ada bahwa mereka berdua, waktu itu, masih kuliah walopun sang pria-nya sudah mulai nyambi kerja di sela-sela waktu kuliah. Akan tetapi, apabila kekuatan sang cinta yang maha dahsyat sudah datang menghampiri maka segala sesuatu selain cinta tersebut akan menjadi tidak berarti. Status masih mahasiswa dengan ditopang gaji sang calon suami idaman yang berjumlah dibawah UMR tidak meruntuhkan semangat mereka berdua untuk (yang sekali lagi) menyatukan diri mereka atas nama cinta dalam ikatan perkawinan.
Segala keputusan yang diambil beserta segala sesuatu yang manis maupun pahit terkandung didalamnya juga harus berani untuk dijalani dengan penuh kesadaran, ikhlas dan tanggung jawab. Hal ini juga yang selalu dipegang oleh sahabatku. Bayangan kehidupan yang akan dijalani sebagai suami istri dengan segala kondisi yang ada tentunya tidak akan jauh berbeda dari kenyataan. Tekad untuk hidup mandiri dan tidak lagi mau menyusahkan orang tua, apalagi setelah merasa dirinya bukan lah lagi merupakan tanggungan dan tanggung jawab orangtuanya melainkan sudah beralih menjadi tanggung jawab sang suami, membuat sahabatku ini meneguhkan dan menguatkan dirinya untuk siap menjalani hidup baru dengan status sebagai seorang istri. Suatu kehidupan yang berbeda sama sekali dengan kehidupan dulu yang dipunyainya semaseh lajang. Kehidupan yang mengharuskan sahabatku untuk hidup dengan apa adanya,dengan apa yang mampu diberikan oleh suaminya, walopun itu berarti sahabatku harus rela dan ikhlas untuk hidup dalam kamar kontrakan sempit, naik bis, dan makan ala kadarnya untuk menghemat biaya hidup. Juga tuntutan untuk bekerja membantu sang suami menambah pemasukan keluarga pun dijalani, yang tak lupa disertai tekad untuk menyelesaikan kuliah mereka masing-masing sesegera mungkin.
Ah…andaikata sahabatku itu mau mengeluhkan kondisinya kepada keluarganya tentunya hidup yang dijalani tidak akan seperti ini. Tapi hebatnya, sahabatku itu pantang untuk berkeluh ataupun menampilkan muka muram atau sedih apabila keluarga dan kami, teman-temannya, datang berkunjung. Sahabatku itu, sebaliknya selalu terlihat
ceria seolah tanpa beban dan seakan-akan permasalahan ekonomi yang menerpa keluarga kecil mereka tak berarti apa-apa, yang kutahu ini semua dia lakukan untuk menjaga harkat dan martabat sang suami di depan orang lain, terutama di depan keluarganya.
Pepatah mengatakan, kehidupan itu juga bagaikan roda yang selalu berputar. Ada masa-masa sedih penuh perjuangan tetapi ada pula saatnya masa-masa kegembiraan menuai hasil dari benih-benih yang ditanam. Itu pula yang terjadi pada sahabatku dan sang suami. Segala perjuangan dan kerja keras yang dilakukan disertai tekad dan doa tentunya tidak akan membawa hasil sia-sia belaka. Kehidupan mereka pun perlahan-lahan bergerak menuju ke arah yang lebih baik dan semakin membaik setelah mereka pun dianugerahi keturunan.
Manusia tak lepas dari cobaan dan ujian yang diberikan Tuhan dalam hidup ini. Dan kali ini bukan ujian berupa materi yang menghampiri keluarga sahabat saya, melainkan sikap sang suami yang dulu selalu penuh cinta berubah menjadi kasar terhadap dirinya. Memang kadang uang dan kekayaan bisa membuat manusia terlena, menjadikan manusia meremehkan dan tidak menghargai manusia lain, termasuk seorang manusia yang setia mendampinginya di dalam masa-masa sulit.
Bukan hanya perlakuan kasar sang suami, tetapi sang suami yang kini asyik terlena dalam pelukan dan ciuman wanita lain harus dihadapi dan diterima oleh sahabatku ini. Di lain sisi, perlakuan sang suami terhadap anak2 mereka tetap tidak berubah. Di mata anak2 mereka, sang suami tetap sebagai seorang ayah yang baik dan bertanggung jawab. Entah apa yang dicari oleh sang suami yang tidak didapatkan dari sang sahabatku ini.
Ketika aku meminta izin menuliskan cerita ini, sahabatku mengiyakan,
meski dia masih belum lagi sembuh dari kesedihan. Memang tidak ada
perceraian dan sang suami pun tampak tidak menginginkan perceraian walaupun sikapnya sama sekali belum berubah.
Kehidupan memang terus berjalan. Satu peristiwa, satu hati yang berdarah.
Satu hati yang belum juga sembuh. Peristiwa itu seolah membekukan semua kehangatan, keceriaan, kebahagiaan dan kebanggaan sahabatku sebagai seorang istri.
Entah sampai kapan mereka bisa bertahan, saya tidak tahu. Tak juga mau
menduga-duga. Hubungan normal layaknya suami istri memang sudah patah, akan sulit merekatkannya kembali. Tapi saya mengagumi semangatnya mempertahankan pernikahan, dan tetap menjalaninya dengan kesabaran.
“Dulu hal itu perkara besar buat saya, sampai saya sadar di luar sana, banyak pengalaman yang jauh lebih
buruk, menimpa istri-istri lain. Apa yang terjadi pada saya, barangkali tak seujung kuku yang dialami perempuan-perempuan lain. Juga ada hati-hati kecil yang harus dijaga, setiap mengingat kebahagiaan mereka maka luka hati dan kebahagiaan diri ini tidak menjadi penting lagi. Dan saya harus bisa menjaganya sampai kapanpun,” kata sahabatku itu dengan entengnya.
Betapapun saya menghormati komitmen yang dilontarkannya, dan seberapa dalamnya saya bisa menyelami dan memahami pikirannya, sebenarnya banyak yang ingin saya tanyakan padanya. Apakah dia bahagia?
Apakah suaminya bahagia? Kenapa tidak bercerai dan sama-sama memulai yang
baru? Sebagian orang mungkin akan berpikir begitu. Hidup terlalu singkat
untuk larut dalam ketidakbahagiaan.
Sungguh, hanya seorang perempuan luar biasa dengan pikiran seluas samudra dan hati yang hampir sesuci malaikat yang mampu melalui semua cobaan ini dengan ikhlas dan saya sendiri yang sering mendapat komentar kagum dari temen2 atas ke-singleparent-an saya, sesungguhnya kekaguman itu terasa berlebihan. Karena saya sendiri ga yakin apakah bisa bersikap sama memilih kehidupan seperti yang dipilih oleh sahabat saya ini, seorang wanita dengan tekad yang sungguh luar biasa

Hal-hal dari Wanita yang Menarik bagi Pria

http://lovetiffa.files.wordpress.com/2011/03/love1.gif
Ketika bicara soal ketertarikan, tidak hanya selalu tentang ketertarikan secara fisik, tapi juga psikis. Penampilan luar bisa dijadikan 'alat' bagi pria untuk melihat kepribadian wanita lebih mendalam.

Dikutip dari what do men really think, berikut ini faktor-faktor fisik dan psikis dari wanita, yang membuat pria tertarik.






Berhati Lembut
Pria cenderung untuk jatuh cinta dengan seorang wanita yang lembut dan perhatian. Pria sangat menyukai dimanja, sehingga mereka cenderung jatuh cinta pada seorang wanita yang menawarkan kehangatan dan memberikannya perhatian.

Sederhana dan Rendah Hati
Kecantikan wanita akan terpancar dalam kesederhanaannya.Pria akan jatuh cinta dengan kesederhanaan wanita. Kesederhanaan dalam perilaku, berpakaian dan berbicara adalah sesuatu yang dicari pria dalam diri wanita.

Berkarakter
Wanita berkarakter adalah tipe yang sangat disukai pria. Karena wanita yang memiliki karakter kuat, bisa lebih menghargai dirinya dan mandiri. Wanita yang berkarakter kuat adalah wanita yang berani berkata 'tidak' dan berani menerima kata 'tidak', bukan seorang wanita yang lemah.

Suara
Wanita secara alamai dikaruniai suara yang indah. Beberapa pria mencari wanita dengan karakter suara tertentu, ada pria yang menyukai suara wanita dengan suara yang kuat, bernada lembut atau serak. Karena menurut beberapa pria, suara wanita dapat menjelaskan kepribadiannya.

Mata
Pria menganggap wanita sangat menarik apabila ia memiliki bentuk mata yang indah. Para pria tidak akan bosan untuk menatap wanita pemiliki mata indah, karena hal itu akan membuatnya bergairah.

Stuktur Fisik
Tidak dipungkiri, fisik yang cantik memang dapat menarik perhatian pria. Tetapi jangan salah, pria tidak hanya menilai wanita dengan kecantikan luarnya saja, tetapi bila inner beauty dan aura femininnya sesuai dengan kecantikan fisiknya maka itu adalah sosok ideal bagi pria.

Humoris
Pria umumnya tertarik pada wanita yang memiliki rasa humor. Pada dasarnya pria berpikir, ketika ia menjalani hubungan dengan wanita memiliki rasa humor tinggi, ia akan merasa nyaman dan lebih mudah menjalin kedekatan dan komunikasi yang intens. Punya selera humor yang tinggi juga dapat membuat orang tidak mudah marah saat menghadapi masalah.

Cara Mengecilkan Pipi Tembem



img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Banyaknya lemak di pipi dapat membuat orang tampak lebih gemuk dari sebenarnya. Selain karena faktor gemuk, pipi tembem juga disebabkan karena kurang minum air. Bagaimana cara mengecilkan pipi chubby?

Mempunyai pipi chubby alias tembem kadang terlihat tampak menggemaskan, tetapi hal itu tidak berlaku untuk semua orang. Sebagian orang menganggap pipi chubby dapat membuat wajahnya semakin bulat.

Berikut beberapa cara sehat untuk mengecilkan pipi chubby, seperti dilansir Livestrong, Selasa (8/2/2011):

1. Turunkan berat badan
Membakar lemak di tubuh juga dapat membakar lemak yang ada di pipi, yang akhirnya dapat mengecilkan pipi chubby. Kurangi asupan kalori harian Anda dan lakukan olahraga untuk dapat menurunkan berat badan.

2. Tingkatkan asupan cairan
Saat mengalami dehidrasi, tubuh akan menahan air dan dapat membuat pipi terlihat bengkak. Selain minum 6-8 gelas air per hari, makan makanan dengan kandungan air tinggi seperti seledri, melon, dan semangka dapat membantu hidrasi tubuh.

3. Konsumsi 1.200 mg kalsium per hari
Asupan kalsium yang tinggi dapat mengurangi retensi air di daerah wajah. Anda bisa mendapatkan jumlah kalsium yang diperlukan melalui sumber makanan seperti susu dan keju atau dengan mengambil suplemen harian.

4. Menjauhi zat yang bertindak sebagai diuretik (banyak buang air kecil)
Batasi zat yang bertindak sebagai diuretik (menyebabkan banyak buang air kecil) seperti alkohol dan minuman berkafein. Juga batasi asupan garam, makanan olahan, makanan cepat saji, keripik dan makanan kaleng dalam menu harian Anda. Hal ini karena zat diuretik dan garam yang tinggi dapat menyebabkan tubuh menyimpan air lebih banyak.

5. Lakukan yoga wajah
Facial yoga atau yoga wajah melibatkan berbagai ekspresi untuk mengubah penampilan Anda. Bentuk yoga wajah dapat mengencangkan otot-otot di wajah.

Salah satu gerakan yoga wajah adalah smiling fish frenzy, yaitu melakukan pose tersenyum dengan senyum dan mengepalkan gigi secara bersama-sama. Tahan gerakan tersebut selama 5 detik kemudian lepaskan. Ulangi hingga 10 kali.

Gerakan lain dikenal dengan lion face atau wajah singa, yang membuat tegang semua otot di wajah dengan mengerakkan wajah hingga terasa kencang. Tahan selama lima detik lalu kendurkan setiap otot.

Yang lain cheek puff, yaitu menghirup udara melalui mulut dan membusungkan pipi. Tutup rapat bibir untuk menahan udara di pipi dan tahan udara di pipi selama 5 detik, lalu buang napas. Tarik napas dalam-dalam sekali lagi dan lakukan di pipi kiri saja kemudian beralih ke pipi kanan. Ulangi latihan ini hingga 10 kali.

Gerakan mengkerutkan bibir seperti pose akan mencium seseorang juga bisa mengecilkan pipi. Tahan gerakan tersebut selama 5 detik dan ulangi hingga 10 kali.

Selain itu, bisa juga dengan mendorong lidah pada bagian pipi dalam kemudian bergerak ke atas dan ke bawah. Lakukan pada masing-masing pipi dan ulangi hingga 10 kali.<
(mer/ir)

agar mata terlihat menarik

Agar Mata Terlihat Lebih Menarik

Agar Mata Terlihat Lebih Menarik


Tips Kecantikan - Agar Mata Terlihat Lebih Menarik - Mata merupakan bagian wajah yang paling diperhatikan. Perasaan seseorang dapat terlihat dari tatapan matanya sehingga organ tubuh ini disebut sebagai jendela hati. Mata yang indah merupakan bagian yang merupakan daya tarik bagi penampilan seorang wanita, itulah sebabnya dalam merias wajah, riasan mata umumnya membutuhkan waktu paling lama. Tetapi, mata juga memiliki berbagai masalah yang dapat membuat wajah tidak segar. Itulah sebabnya, Anda wajib merawat jendela hati ini sebaik-baiknya.

Masalah pada Mata
Penampilan mata Anda tentu harus dijaga agar tetap menarik dan cantik. Mata dapat menyampaikan banyak hal, termasuk kepribadian Anda. Karena itu, analisalah masalah yang terjadi pada mata Anda jika mulai terlihat tidak menarik. Beberapa masalah yang umumnya terjadi pada penampilan mata antara lain dijelaskan di bawah ini.
  • Lingkaran hitam
    Salah satu penyebabnya adalah karena faktor keturunan, sedangkan penyebab yang tidak dihindari adalah karena usia. Seiring bertambahnya umur, lingkaran di seputar mata makin menggelap. Kurang tidur juga dapat menyebabkan timbulnya lingkaran hitam ini, atau polusi dan stres.
  • Kantung mata:
    Kantung mata sebenarnya adalah cairan tubuh atau lemak yang tidak dapat dibuang dengan sempurna. Hal ini cukup mengganggu karena membuat mata terlihat bengkak.
  • Kerutan:
    Faktor utamanya adalah karena pertambahan usia yang mengakibatkan kurangnya kandungan kolagen dan mengurangi elastisitas kulit. Walau secara biologis umur seseorang belum tua, tetapi penuaan dini dapat terjadi pada siapa saja. Penyebabnya adalah sinar matahari yang berlebihan dan dehidrasi.

Mata Indah
Setelah mengetahui beberapa masalah yang terjadi pada penampilan mata, maka bagaimana caranya agar mata Anda tetap tampil menarik? Agar terhindar dari masalah-masalah penampilan mata tersebut dan menjaga mata tetap berbinar, Anda dapat melakukan pencegahan dan melakukan berbagai perawatan untuk mata. Perawatannya mudah dan dapat dilakukan di rumah. Berikut ini beberapa tips kecantikan untuk membuat mata tetap indah.
 
Bersihkan mata dari kosmetik sebelum tidur:
Bila tidak dibersihkan, sisa kosmetik akan menyumbat pori-pori. Untuk membersihkan bagian mata, sebaiknya gunakan pembersih mata khusus mata, karena mata memiliki bagian yang lebih sensitif dibandingkan bagian wajah lain. Atau gunakan susu murni untuk membersihkannya. Setelah itu, oleskan krim mata yang akan membantu merawat mata pada malam hari. 

Lindungi mata dari sinar matahari:
Saat beraktivitas di siang hari di luar ruangan, pastikan untuk menggunakan tabir surya atau gunakan eye gel untuk untuk menyegarkan mata. Sebaiknya, gunakan kacamata yang dapat melindungi dari sinar ultraviolet, atau gunakan payung atau topi. 

Cukup minum air putih:
Hal ini dapat mencegah terjadinya dehidrasi yang berarti dapat mencegah timbulnya keriput pada mata. 

Konsumsi buah dan sayuran:
Kandungan mineral, vitamin pada buah merupakan nutrisi yang berguna untuk kecantikan mata, disamping juga bermanfaat untuk kulit dan kesehatan tubuh. Terutama, kandungan vitamin C pada buah atau sayur dapat membantu pembentukan kolagen yang menambah elastisitas mata. 

Hindari mengucek mata:
Apabila tangan yang kotor digunakan untuk mengucek mata, hal ini dapat menyebabkan iritasi mata 

Kompres mata:
Kompres menggunakan potongan kentang atau mentimun selama 10 menit berguna untuk mengurangi lingkaran hitam. Untuk memperlancar peredaran darah pada mata, mata dapat dikompres menggunakan es batu dan diusapkan di sekeliling mata. Sebagai antiseptik untuk mata, masukkan daun sirih pada air panas, dan biarkan uap air mengenai mata Anda.
 
 
Setelah melakukan perawatan mata, perhatikan juga kebiasaan Anda sehari-hari karena kebiasaan buruk seseorang dapat memicu penuaan dini. Antara lain kebiasaan merokok, stres, kurang tidur, atau alergi pada kosmetik tertentu. Perhatikan juga tanggal kadaluwarsa kosmetik agar tidak mengalami iritasi.

Mata dapat mengkomunikasikan sikap dan emosi kita. Mata bisa menunjukkan kekagetan atau ketakutan. Bahkan mata dapat mencerminkan keibaan hati atau perasaan kasih sayang. Kadang-kadang, mata dapat menyatakan keraguan atau kepedihan. Mata bisa berbicara. Oleh karena itu, jadikan mata Anda menjadi mata indah yang mempesona.